jump to navigation

Jadi Seorang Ayah Rumah Tangga…..Why Not ?? 11 January 2010

Posted by arcello in Uncategorized.
trackback

ayahrtApa perkejaan ayah ? “Ayah seoarang pilot” atau “ayah adalah seorang guru yang sangat pandai”, atau seringkali terjawab “ayahku seorang dokter yang hebat”.

Itu kira-kira pertanyaan seorang guru atau tetangga baru kepada buah hati kita yang masih kecil. Dengan jujur terbuka buah hati kita pun akan menjawab bahwa ayahnya mempunyai pekerjaan yang sangat membanggakan. Apapun yang kita lakukan sebagai ayahnya, anak kita pasti akan sangat mengagumi pekerjaan kita dan bahkan akan terus menyimpan di dalam memorinya sampai ia dewasa kelak. Dia akan terus teringat bagaimana ayahnya pulang malam, bercucuran keringat, tak kenal lelah demi menghidupi keluarga.

Nah….bagaimanakah jadinya jika kita menambah peran sebagai seoarang ayah rumah tangga atau ayah rt. Loh…kan yang pantas menyandang singkatan rt ( rumah tangga ) kan cuma ibu-ibu, lagian yang namanya seorang ayah kewajibannya adalah mencari nafkah bukan jadi ayah rt.

Yup…itu semua ada benarnya juga, kodrat seorang suami sekaligus ayah adalah mencari nafkah…itu adalah kewajiban nomor satu. Tapi apakah kita jadi cuek bebek dengan segala urusan rumah tangga yang menyangkut urusan buah hati kita juga. Apakah kita hanya menyerahkan “pasrah bongkok’an” segala urusan buah hati kita kepada istri ataupun baby sister-nya. Apakah kita jadi seolah tidak peduli dengan urusan buah hati kita karena sudah ada yang mengurusnya. Ingat…kita ini ayahnya, dan ingat…buah hati kita punya memori yang sangat kuat.

Jadi apakah salah jika kita sedikit banyak tahu tentang keadaan balita kita, kebiasaanya sewaktu menjelang tidur, sudah bisa apa dia sekarang atau bagaimana dengan ASI Ekslusifnya…, apakah ibundanya masih memberikan ASI secara Ekslusif ? Sekedar tahu dan menaruh perhatian ke hal-hal seperti yang di atas tak ada salahnya bukan. Di samping kita jadi seoarang ayah yang perhatian, anggaplah itu sebagai sebuah berita hiburan atau berita selingan untuk menghilangkan penat akibat seharian bekerja. Amat disesalkan kita begitu berkonsentrasi memikirkan grafik order penjualan perusahaan sebulan yang lalu lebih daripada mengetahui bagaimana pola makan si kecil hari ini.

Untuk itu blog ini saya buat…, untuk sekedar share dengan ayah-ayah hebat di seluruh nusantara. Tujuan blog ini pun jelas…biar supaya kita semua jadi seoarang super-dad untuk anak-anak kita. Bayangkan betapa bangganya kita takkala buah hati kita menjawab : ” ayahku bekerja seharian di kantor buat cari duit untuk aku dan mama, tapi ayah juga jago mendongeng loh….dia juga jago bikin nasi tim buat aku “

Comments»

1. indah - 27 April 2010

selamat….Anda telah menjadi ayah yang begitu bertanggung jawab. pasti anak Anda akan bangga memiliki ayah seperti Anda.
jadi inget sama buku2nya Ayah Edi. semoga semakin banyak para ayah yg peduli dengan pendidikan anak dan turut dalam perkembangan anaknya menjadi manusia seutuhnya.
betul bngt, selama ini stereotipe “para ayah” cenderung menyerahkan pendidikan anak kepada ibunya. para ayah umumnya hanya sibuk dg urusan kantor dan nafkah keluarga.
semoga NAda bisa menjadi pelopor ayah terbaik buat anak-anaknya.
amiin.

arcello - 28 April 2010

terima kasih bu Ratna…saya cuman berpikir setidaknya dalam sisa hidup ini, saya bisa jadi seseorang yang dianggap hebat…walaupun yg menganggap hebat itu cuman anak saya itu lebih dari sebuah kepuasan yg luar biasa buat saya

salam kenal ya bu ratna

2. niefha - 1 May 2010

Wah, keren!
Seperti yang pernah saya baca di Coparenting (buku kuliah Psikologi Keluarga) yang ditulis sama kedua dosen saya. ^ ^

Ditunggu postingan slanjutnya, pak!

3. arcello - 2 May 2010

terima kasih banyak bu niefha….
itu sekedar curahan hati dan keinginan luhur saya di sisa umur saya….mengingat doloe saya
termasuk anak yg luar biasa bandel-nya….hehehe

4. Karyn Bianco - 22 January 2011

You completed a few fine points there. I did a search on the topic and found the majority of folks will agree with your blog.


Leave a reply to Karyn Bianco Cancel reply